Welcome!!!

Hi everyone,

Welcome to my blog. I am not an artist or expert of crafts, but just a simple and an ordinary woman who loves crafts and crafting. Enjoy your visit and let us share ideas. Crafting is fun when we do it together with RESPECT AND TOLERANCE.

Happy crafting
Hany Von G

Thursday, August 2, 2012

Ati Sri Darwati (orang-orang kreatif)


Mbak Ati adalah salah satu pengunjung setia blog saya dan juga setia jadi pemberi semangat  melalui komentar-komentar yang beliau tulis di setiap postingan saya. 
Tapi, bukan karena hal tersebut yang menjadi alasan kenapa saya menampilkan beliau disini. Ada sesuatu yang sangat menarik bagi saya untuk dibagi disini sehubungan dengan kegiatan yang berhubungan dengan hobi beliau,  mbak Ati adalah salah satu crafter yang suka memanfaatkan limbah sebagai materi kerajinannya. Selain itu beliau juga sangat tidak pelit dan  suka berbagi ilmu melalui tutorial yang ditulis di blog beliau. Bertamu saja ke blog beliau, banyak ilmu bermanfaat disana. 
Nah untuk tahu siapa dan bagaimana kegiatan mbak Ati, ayo kita simak sama-sama obrolan saya dengan beliau.



***

1. Perkenalan

Nama saya Ati Sri Darwati, 52 tahun, tapi karena kepanjangan saya suka menulisnya Ati Sri dan biasa dipanggil Ati. Saya ibu dari 2 orang anak yang sudah remaja, dan istri dari suami tercinta (ehm..), Rusnandi, yang humoris dan jail. Anak pertama saya bernama Pandu Asia, alhamdulillah hari Sabtu kemaren resmi jadi mahasiswa FSRD ITB. Sedangkan si bungsu seorang putri bernama Pikat de Wangi, kelas 3 SMK. 



2. Di setiap postingan mbak tentang kerajinan, isinya hampir 99% adalah tutorial terutama tentang pemanfaatan limbah, apakah itu merupakan bentuk keprihatinan mbak dengan masalah bahan buangan atau limbah? Adakah spesifikasi jenis limbah yang paling  mbak sukai sebagai materi craft mbak?
Ya, memang saya sangat prihatin dengan masalah limbah, terutama limbah yang anorganik, seperti misalnya kantong plastik atau kresek (kalau dalam bahasa Sunda, keresek). Tapi saya tidak bisa berbuat banyak, saya hanya bisa mengurangi limbah keresek ini dengan cara membawa sendiri keresek bekas kalau belanja ke warung, atau kalau sudah banyak saya berikan ke warung (tentunya yang masih layak pakai) yang memerlukannya untuk bungkus. Dengan demikian selain saya tidak menambah atau meminimalisir limbah, si empunya warung untuk sementara tidak membeli keresek. Saya membayangkan kalau berjuta-juta orang melakukan hal yang sama, mungkin warung-warung tidak perlu mengeluarkan keresek, maka secara otomatis limbah pun akan berkurang atau tidak bertambah. Saya pikir, setidaknya saya membantu mengurangi limbah dengan memanfaatkan kembali (reuse), walaupun hanya sedikiiiiiit...saja. Mengenai spesifikasi jenis limbah yang saya sukai, sebetulnya sih nggak ada, artinya apa saja yang menurut saya oke atau bisa dimanfaatkan, saya akan simpan. Tapi kebanyakan sih kotak/kardus, entah itu kotak bekas sarung, sepatu, elektronik, alat rumah tangga, susu atau kue. Seperti misalnya kotak kue (cake/tart) saya bikin menjadi laci-laci yang cantik. Oya, saya juga 'mengoleksi' kartu undangan....saya suka jatuh cinta kalau melihat kartu undangan, apalagi yang diemboss. Kartu-kartu ini diantaranya saya bikin beberapa giftbag mini (untuk hiasan dinding) yang disusun dalam frame yang dibuat dari limbah juga (sterofom dan sisa karton kuning). Ngomong-ngomong soal frame, saya sering membuatnya dengan memanfaatkan limbah kardus untuk memajang karya atau koleksi saya.


3. Selain limbah, apakah mbak juga membuat kerajinan lain non limbah?
Kerajinan non limbah yang saya buat....antara lain pita-pita dari kain untuk jepit rambut, membuat tas dari kain. Atau membuat pembatas buku dari kertas kado, dan origami. Dan saya pernah membuat kerajinan clay dari tepung tanpa alat-alat khusus clay, jadi saya gunakan benda apa saja yang bisa menunjang karya saya, hasilnya siih menurut saya lumayan juga. Tapi....ya, itu dia, karenai rasa penasaran saya membuat kerajinan clay terpenuhi, saya nggak melanjutkan  (belum ?..) perkleyan ini. Dan ini adalah sifatk jelek saya....kalau sudah mencoba dan bisa, saya tinggalkan....tapi saya akan bikin lagi jika lagi mood . Saya orangnya 'moody', alias kalau lagi mood saya semangat bercraft ria.....heheh. Dan saya juga nggak suka yang monoton.

4. Dalam memanfaatkan bahan buangan ini, teknik atau jenis kerajinan apakah yang paling mbak sukai? Juga untuk bahan non limbah?
Saya lebih sering membuat kerajinan limbah dengan teknik melipat, menggunting/memotong, dan mengelem. Kalau untuk bahan non limbah, biasanya dijahit, tapi ada juga dengan teknik yang sama seperti limbah tadi, misalnya untuk pita-pita yang saya sebutkan di atas


5. Sejak kapan mbak mulai tertarik untuk memanfaatkan limbah?
Sejak kapan ya ?.....emm....mungkin waktu masih di SD...saya sudah suka mengumpulkan barang bekas untuk dijadikan mainan, atau hanya sekedar disimpan saja hanya karena barang itu punya warna atau gambarnya bagus....misalnya bungkus permen...hihi jadi malu. Dan sejak suami saya 'menjabat' sebagai RT di lingkungan komplek perumahan kami (th 2004-2007), yaitu ketika menghias lingkungan RT kami dalam rangka menyambut HUT Kemerdekaan RI, suami memanfaatkan limbah gelas air mineral untuk membuat lampion. Waktu itu kami (panitia) berjibaku mengumpulkan gelas-gelas itu, jika perlu meminta ke orang yang punya hajatan untuk tidak membuang bekas gelas air mineralnya, karena kami membuat lampion itu lebih kurang 14 buah (1 buah lampion membutuhkan 109 gelas mineral). Nah, mungkin sejak itulah saya lebih tertarik lagi untuk memanfaatkan limbah.

6. Diantara kreasi mbak, mana yang paling mbak sukai?
Apa ya ?....Oya, saya menyukai lampion dari gelas air mineral itu, karena waktu pertama membuatnya, suami dan saya memutar otak bagaimana caranya supaya gelas-gelas ini jika digabungkan menjadi bundar...dar, alias tidak lonjong. Setelah beberapa kali mencoba, akhirnya kami (lebih tepatnya suami...hehe) menemukan teknik penggabungan gelas-gelas ini. Untuk yang non limbah, saya menyukai tas-tas mini dari clay.



7. Di luar kegiatan berkerajinan, apa kegiatan mbak lainnya?
Kegiatan saya tidak banyak....selain mengurus keluarga dan rumah, saya mengajar ngaji ibu-ibu (itu pun hanya seminggu sekali), setiap sebulan sekali menghadiri kegiatan PKK, dan ikut pengajian di lingkungan RT dan RW, dan yang biasa dilakukan ibu-ibu tentunya adalah arisan....arisan RT, untuk mempererat tali silaturahim diantara ibu-ibu.


8. website

***
Be creative, be yourself and the satisfaction is there for you
Happy crafting everyone
Hany Von Gillern

***

11 comments:

hima-rain said...

waaah mbak han. itu karya-karya ibu ati kok bagus sekali yaaaa... ke tekape aahhh

Hany Von Gillern said...

Selain bagus-bagus, bu Ati juga gak pelit bagi-bagi ilmu, banyak tutorial disana. Sering-sering aja main kesana :)

Heni Prasetyorini said...

iya, bu Ati juga baik hati. malah pertama datang ke blog saya dulu. terharu deh :)

Dyah Ayu Puspitasari said...

Aku jg mau kaya ibu Ati dan mba Hany, bisa bikin kerajinan ini dan itu tapi pikiranku kok masih kepecah2 antara kerja kantoran dan jadi crafter ... gimana ya mbak baiknya? *maaf malah curhat :)

Hany Von Gillern said...

mbak Heni : bu Ati memang rajin silaturahmi :)

Mbak Dyah : dibikin skala prioritas saja mbak, yang itama diutamakan, baru kerajinannya menyusul, misalnya dijadikan kegiatan akhir pekan :)

Dwi Ananta said...

Wow segera ke blog Bu Ati ^^

Lidya Fitrian said...

kreatif sekali ya bu ati, mbak hani juga kreatif kok. maaf ya mbak aku baru bisa mampir nih

Hany Von Gillern said...

Mbak Lidya : makasih sdh myempatin main dan pujiannya ya mbak Lid ;)

yanneey^duneeya said...

hiii mbak hany...makasih infonya
salam kenal utk ibu ati...
langsung ke TKP... :)

Hany Von Gillern said...

Sama-sama Yani :)

Unknown said...

Wah....suka deh sama izi blig ini sempetin jalan2 ke.bligkubya mb hanny