Welcome!!!

Hi everyone,

Welcome to my blog. I am not an artist or expert of crafts, but just a simple and an ordinary woman who loves crafts and crafting. Enjoy your visit and let us share ideas. Crafting is fun when we do it together with RESPECT AND TOLERANCE.

Happy crafting
Hany Von G

Tuesday, December 4, 2012

Membuat Bunga Felt

Yang dibutuhkan: felt potong bentuk
bundar dengan 2 ukuran berbeda.
Benang sulam warna senada
Jarum sulam
Gunting
Manik

Satukan tiap helai felt dengan ukuran berbeda
jadi satu disalah satu ujung, kemudian jahit
dengan tusuk jelujur untuk menyatukan

Seperti hasilnya

Kemudian tariksehingga tiap helai menyatu.
Bagi saya lebih mudah jika ditarik dari
bagian belakang

Tampak depan

kemudian bawa jarum kembali keatas untuk
memasang manik. Jahit 2 -3 x supaya kuat

Ini hasil akhirnya
 
***
Be creative, be yourself and the satisfaction is there for you
Happy crafting everyone
Hany Von Gillern
***

Monday, November 19, 2012

S.O.S (Same old stuff)

Istilah S.O.S (Same old stuff)  ini saya pinjam dari suami saya yang biasanya dia gunakan jika ada yang bertanya kabarnya. Dalam postingan ini bukan kabar yang tetap sama, tapi satu hal yang sudah menjadi umum di dunia internet : PENCURIAN FOTO-FOTO DAN ARTIKEL. Kenapa saya sebut pencurian? Karena saya tidak merasa dimintai ijin atau memberi ijin untuk re-posting postingan saya di blog orang lain.
Sebenarnya saya bosan berurusan dengan hal seperti ini, tapi saya merasa punya hak untuk membalas jika di dholimi seperti ini.

Yang mana lagi yang di curi?
Membuat motif timbul pada kertas (dry embossing)

Siapa yang mencuri?
Pemilik blog "Berbagi Ilmu"

Kali ini tidak hanya foto-foto yang diambil, tapi apa yang ada di postingan tersebut tinggal di copy - paste saja. Gila ya !!!

Yang bikin geli, karena main copy - paste saja, sesuatu yang saya suka sekarang menjadi kesukaannya juga. seperti ini contohnya :
"Cara ketiga dan ini yang ingin saya tunjukkan caranya. Ini cara yang paling saya suka, karena saya sangat menikmati ketika saya menggambar motif-motif itu satu persatu pada kertas dan memberi lebih banyak kebebasan pada saya untuk bemain-main dengan motif yang ada dengan cara menggabung beberapa motif dari beberapa pola pada satu permukaan kertas"

Tampaknya pepatah sepandai-pandai tupai melompat, suatu saat akan jatuh pula, sudah perlu direvisi seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi. Kenapa? karena siapapun pemilik blog tersebut harus berpacu dengan dengan perkembangan teknologi tersebut. Dia relatif baru menayangkan postingan saya tersebut, September 2012 kemarin dan tadi pagi ketika saya buka email, ada seorang yang baik hati menyampaikannya pada saya.
Kasus-kasus seperti ini akan saya simpan di segmen tersendiri (kasus) di side bar saya sampai yang bersangkutan menghapus postingan tersebut.

***
Be creative, be yourself and the satisfaction is there for you
Happy crafting everyone
Hany Von Gillern
***

Friday, October 26, 2012

Sulam felt

Selembar felt hijai tua yang terpaksa saya beli karena suami saya memaksa untuk membelinya karena kasihan sama yang jual tanpa tahu apa yang akan saya perbuat dengannya. Felt ini sangat tipis sehingga agak susah untuk dipakai untuk membuat suatu kreasi. Tapi saya sayang membuangnya begitu saja, akhirnya saya jadikan kain dasar untuk sulaman felt ini.
***
 
 

***
Be creative, be yourself and the satisfaction is the for you
Happy crafting everyone
Hany Von Gillern
***

Wednesday, October 24, 2012

Kertas dan gambar tempel menjadi kartu

Ketika akan membuat kartu-kartu ini saya tidak mempunyai ide sama sekali. Yang saya tahu hanya saya perlu membuat kartu. Tapi ada beberapa fakta yang membimbing saya pada keputusan membuat model kartu seperti di foto-foto ini.
Fakta pertama adalah saya tidak mempunyai banyak waktu untuk membuat kartu yang rumit modelnya dan memakan waktu lama pengerjaannya. Fakta kedua, koleksi gambar tempel saya mulai menumpuk, jadi harus mulai digunakan lagi. Dengan ke dua fakta tersebut, saya memutuskan membuat kartu-kartu yang harus sesuai dengan pemakaian gambar tempel yang saya pilih. Akhirnya dalam waktu singkat, jadilah 3 kartu yang cepat pengerjaannya, sederhana tapi cukup enak dipandang.

***
 


 
***
Be creative, be yourself and the satisfaction is there for you
Happy crafting everyone
Hany Von Gillern
***

Wednesday, October 3, 2012

Membuat kertas daur ulang

 
Foto-foto ini diambil waktu saya ikut pelatihan singkat membuat kertas daur ulang di pameran kerajinan tahunan di state saya bulan Agustus lalu. Semoga bermanfaat.
***
 
Menyiapkan alas untuk mencetak kertas, sambil memberi label agar tidak tercampur dengan karya peserta lainnya. Yang di pakai semacam kain berpori. Bisa dicoba pakai kain biasa, kalau kertas biasa kemungkinan lengket dan tidak bisa dilepas, sementara plastik mungkin malah lepas saat diangkat untuk dijemur.
 
Bubur kertas yang terbuat dari bahan untuk membuat kertas daur ulang yang bisa dibeli secara online, tapi juga bisa di buat dari kertas  yang sudah tidak dipakai yang dihaluskan dengan cara direndam dalam air kemudian diblender dan diberi warna. Kadang warna diperoleh dari warna asli kertas awal atau bisa digunakan pewarna alami seperti kunyit.

Sebelum disaring dengan penyaring yang berfungsi pula sebagai cetakan, bubur kertas diaduk-aduk agar rata.

Penyaring terdiri  dari 2 alat terbuat dari kayu dan kawat kasa. Dua-duanya berbentuk segi empat, bagian bawah berupa cetakan rata dengan kawat kasa dipermukaannya. Sementara cetakan bagian atas (kedua) kayu segi empat dengan  sisi-sisinya tinggi.


Setelah disaring, angkat cetakan bagian atas, pindahkan bubur kertas yang sudah tercetak dengan bentuk segi empat pada kain berpori. Kemudian tekan-tekan dengan spon untuk menyerap airnya.

Kemudian beri motif dengan menempelkan bunga-bunga kering atau bahan kerajinan lainnya tergantung kreativitas kita misalnya manik-manik. Jika dipakai bunga yang agak besar, ambnil sedikit sisa bubur kertas untuk menempelkannya.
 

Ini motif dengan 2 warna berbeda, caranya setelah kertas pertama dipindah ke kaij berpori, buat kertas kedua kemudian tempel pada kertas pertama kemudian beri motif. Setelah itu keringkan dengan cara dijemur atau dengan kipas angin.



Ini hasil setengah pengeringan. Saya memakai kipas angin untuk mengeringkannya.

***
Be creative, be yourself and the satisfaction is there for you
Happy crafting everyone
Hany Von Gillern
***

Friday, September 14, 2012

Sarapan

Saat ini saya masih masih semangat memasak setelah hari Sabtu kemarin saya coba resep pancake yang katanya sweedish pancakes. Menurut saya sih sebenarnya sama saja dengan dadar yang biasa kita buat. Tapi memang pancakes/dadar ini salah satu kesukaan saya. Ini beberapa makanan yang biasa kami  (sebenarnya lebih ke saya daripada suami) santap untuk sarapan. 

American pancakes.
Hari Sabtu adalah hari dimana kami sarapan dengan menu yang sama, pancakes. Suami saya menyebutnya Pancakes day. kenapa Sabtu? Karena Sabtu pagi hari kami panjang, jadi ada waktu ekstra untuk memasak. Biasanya yang American pancakeslah yang biasa kami santap karena mudah menyiapkannya dan memasaknya. Gampang membuatnya karena saya pakai pancakes kix yang sudah siap masak tinggal nambahin air saja. Tapi biasanya saya tambah parutan keju cheddar dan irisan pisang untuk saya. Untuk suami saya, dia lebih suka keju cheddar dan blueberry. Setelah pancakesnya matang, tugas suami saya mengolesnya dengan mentega. Kami juga menyantapnya dengan turkey bacons karena kami berdua tidak makan babi dan tentu saja maple syrup. 



Swedish pancakes
Saya dengar pertama kali dari ipar saya ketika kami makan malam bersama di sebuah restoran di Illinois. Swedish pancakes ini yang dia pesan dan menurutnya enak sekali. melihat bentuknya, saya jadi teringat kue dadar yang biasa kita buat di Indonesia. Setelaj sekian lama penasaran, akhirnya Sabtu kemarin saya bikin menu berbeda untuk sarapan hari Sabtu kami. Dan swedish pancakes ini yang saya buat. Memang enak sekali rasanya. 


Quick and easy fix apple, yogurt and cinnamon powder salad
Yang ini menu saya, karena saya memang lebih adventurous soal makanan daripada suami saya. 

Granola parfait 
Ini juga menu saya, terbuat dari yogurt, granola dan irisan kacang almond. 


Bubur sumsum
Sangat jelas ini hanya untuk saya. Biasanya saya buat bubur ini kalau perut saya mulai protes. Saus gula jawanya juga saya buat sendiri dari parutan  gula jawa rebus. 


Nasi goreng
Biasanya saya masak nasi goreng untuk sarapan jika ada keluarga dan teman Indonesia yang datang berkunjung. 

Bagaimana dengan sarapan teman-teman?

***
Be creative, be yourself and the satisfaction is there for you
Happy crafting everyone
Hany Von Gillern
***

Friday, September 7, 2012

Membuat bunga coklat


Kreasi ini bukan ide saya, tapi hasil belajar dari seorang teman tempat saya ikutan kumpul-kumpul bikin handmade cards dulu. Menurut saya bunga ini cocok untuk bingkisan di hari ulang tahun anak. 

Bahan :

Karton manila aneka warna 
Batang kayu untuk es krim 
Coklat batangan kemasan mungil

Alat-alat :


Pemotong kertas bentuk bunga besar
Pemotong kertas bentuk bunga 3 macam
Pemotong kertas bentuk bundar
Tape runner
Lem 
Cara Membuat :
 Potong karton manila seperti pada gambar dengan 
pemotong kertas yang sesuai bentuknya 
(ini untuk 1 tangkai bunga).

 Gabungkan bunga warna hijau dan kuning 
dengan lem

 Rekatkan potongan kertas bentuk bundar 
ditengahnya

 Terakhir rekatkan bunga terkecil dibagian puncak
Lakukan hal yang sama sekali lagi

 Siapkan potongan kertas bentuk bunga 5 kelopak

 Potong masing-masing kelopaknya hingga 
membentuk daun

 Ambil batang kayu es krim, rekatkan dengan tape 
runner pada bunga yang telah kita buat sebelumnya

Rekatkan coklat diatasnya, juga 
dengan tape runner 

 Tutup dengan bunga kedua


Rekatkan daun pada batang

***
Be creative, be yourself and the satisfaction is there for you
Happy crafting everyone
Hany Von Gillern

***

Wednesday, September 5, 2012

Hotel Mertua Indah

Hari Senin kemarin kami (saya dan 3 teman Indonesia yang tinggal berdekatan) ngumpul lagi di rumah salah satu teman kami. Weekend kemarin long weekend bagi orang-orang yang tinggal di US karena hari Senin mereka libur nasional (labor day).  
Ini acara kumpul-kumpul pertama setelah 2 orang dari kami kembali dari acara mudik mereka dan kembali ke dunia nyata di US.
Seperti biasa acaranya masak-masak, makan-makan dan ngobrol ngalor ngidul. Menunya ayam goreng, sayur lodeh, nasi kuning dan nasi putih. Saya diminta untuk membuat bakwan sayuran dan jagung. Teman yang lainnya membawa kue-kue. 
Ada juga seorang anak peserta pertukan pelajar dari Itali yang akan tinggal selama setahun bersama keluarga teman kami dan dia membuat crepes isi nutella yang enak sekali. Katanya itu resep french crepes yang diajarkan neneknya. 
Sayangnya saya gak sempat moto-moto makanan kami karena saya sibuk goreng menggoreng bakwan. 
Biasanya di acara kumpul-kumpul seperti itu, kami saling tukar cerita. Teman saya cerita tentang pengalaman di Surabaya dari perjalanan mudiknya kemarin. 
Saya jadi tergelitik untuk berbagi beberapa cerita/pengalaman kami di tanah air. 

Cerita 1
Teman saya dengan empat anaknya bersiap pulang kembali ke US melalui bandara Juanda. Keempat anak-anak itu karena bapaknya caucasian, juga berkulit putih, 2 diantara mereka bermata biru dan 3 beramput pirang. Sementara teman saya, punya kulit gelap seperti saya (tapi dia cantik lo). Seperti saya juga, dia lebih suka memakai baju yang enak dipakai meski mungkin bagi orang-orang di Indonesia tampak sangat sederhana. Pemandangan itu menarik perhatian seorang petugas duane perempuan di bandara tersebut yang serta merta mengajukan pertanyaan dengan nada tidak bersahabat. 
Petugas : Anak-anak siapa itu?
Teman : Kenapa?
P : sejak kapan ikut sama mereka?
T : mereka yang ikut aku. bahkan sejak dalam kandungan selama 9 bulan dan sampai sekarang mereka gak mau pisah dari aku. 
Entah bagaimana entah bagaimana kelanjutannya karena setelah itu dia hanya mengungkapkan kejengkelannya terhadap petugas tersebut. 

Cerita 2
Teman yang sama sedang belanja dengan anak perempuannya yang tampak sangat bule di pasar.
Pedagang : mbak sudah lama ikut sama mereka?
Teman : sudah. Mana tadi ya mam saya. Saya mau nanyain gaji saya bulan kemarin. Tiba-tiba anak teman memanggil,"Mom ..." 
Teman saya cuman mesam mesem, sementara pedagang melongo :)

Cerita 3
Hari Minggu Hany meninggalkan suami yang memutuskan main pukul-pukul bola dipenginapan, sementara dia jalan-jalan sendiri di Malioboro setelah beli tiket kereta di stasiun Tugu - Jogja.
Kesukaan Hany pake kaos dan sandal jepit dan tas butut tapi aman (Ini kan Malioboro, sudah pernah jadi korban penyiletan tas disana). 
Setelah masuk beberapa toko di sepanjang Malioboro, terkumpullah beberapa tas kresek (plastik) di tangan. Akhirnya kakipun capek dan memutuskan untuk sedikit memanjakan diri di salon Rudi. Seorang mbak melayani service diinginkan. Pertama cream bath ... duh .. sejuknya setelah jalan-jalan di bawah terik matahari. Di lanjutkan dengan pedicure ... sedap juga kaki capek di pijet-pijet ... Sambil bekerja si mbak yang ramah ngajakin ngomong terus. 
Mbak : ibu asli mana?
Hany : saya dari kota kecil, Situbondo di Jawa Timur.
M : ke sini jalan-jalan bu?
H : iya mbak, pengen lihat Jogja.
M : Sudah pernah ke salon Rudi?
H : Belum pernah mbak. Di kampung saya gak ada (Saya baru tahu sekarang sudah ada salon Rudi di kota asal saya setelah kunjungan ke Jogja, kami menengok orang tua saya di kampung).
M : Oh ... disini nginap dimana bu?
H : Di hotel di jalan Monjali.
M : Oh nginep di rumah mertua ya? 
H : gak kok mbak, di hotel. 
Si mbak tetap ngengkel saya nginep di rumah mertua, mungkin dia tidak yakin, bagaimana mungkin orang kumal kok punya uang tinggal di hotel ..... hahahaha .... Sayapun tidak membantahnya lebih lanjut. Bukan salah dia berpersepsi seperti itu, kaos oblong, celana panjang, sandal jepit dan tas kresek, what do you expect??? ...hahahaha ... 
Sampai sekarang saya dan teman-teman suka becanda tentang hotel mertua indah itu. 

***
Be creative, be yourself and the satisfaction is there for you
Happy crafting everyone
Hany Von Gillern
*** 

Wednesday, August 29, 2012

Farmer's Market

Keceriaan musim panas sudah hampir berlalu, segera akan berganti dengan keindahan musim gugur yang singkat. Ada satu kesenangan di musim panas yang juga akan segera berlalu, yaitu mengunjungi Farmer's Market. Di pasar ini sesuai namanya, tempat para petani  membawa hasil kebunnya untuk di jual. Orang-orangpun suka membeli di pasar seperti ini karena sayur mayur yang dijual masih segar dan umumnya organik, walau harganya lebih mahal dari harga toko. Selain hasil kebun, ada juga yang menjual makanan, hasil kerajinan. Dan untuk menarik orang untuk datang, penyelenggara (Chambers of commerce) biasanya mengundang penyanyi sebagai hiburan. Para penjual dikenakan biaya sekitar $ 10 dollar untuk berjualan disana. Tapi jika kita membayar untuk semua hari pasar sejak bulan Juni sampai Oktober, kita hanya dikenai biaya $ 75. 
Di tiap kota pasti ada acara jualan seperti ini. Di kota saya, Claremont, pasar ini biasa diadakan pada hari Kamis mulai jam 4 - 7 sore. Masing-masing kota mempunyai hari pasarnya sendiri. Lokasi pasar biasanya diadakan di alun-alun kota (Park) yang biasanya dikelilingi oleh rumah-rumah atau kantor-kantor. Alun-alun ini biasa disebut juga Common yang disalah satu ujungnya biasanya berdiri sebuah tempat ibadah/gereja. Saya tahu dibudaya Madura, sistem lingkungan seperti ini juga ada yang biasa disebut dengan Halaman panjang, dimana dalam satu halaman luas terdapat rumah-rumah orang-orang yang tergabung dalam satu keluarga besar. Ditengah-tengah halaman luas tersebut ada sebuah pendapa, kemudian disalah satu ujung halaman biasanya didirikan sebuah mushollah. 
Foto-foto ini saya ambil dari acara pasar Jumatan di kota sebelah, Newport, New Hampshire, sekitar 15 menit dari rumah saya. 

gereja di salah satu ujung alun-alun/Common

Tugu pahlawan di tengah alun-alun


 Suasana pasar di alun-alun

Para penjual hasil kebun dan makanan

 Penjual tanaman



 
Penjual berondong jagung


Penjual roti dan kue

 
 Penjual kue

 Es krim

 penjual daging

 Penjual tanaman dan sayur mayur


 penjual makanan dan cemilan untuk anjing

Penjual kerajinan dan lukisan

 penjual aneka tas dan dompet dari plastik bermotif


 



 Pelukis


Perhiasan

Baju dan syal
Organisasi sosial (Asosiasi pencinta sejarah)




Hiburan


Musik

kereta anak-anak

Pada salah satu kunjungan saya ke pasar di kota saya, saya lihat mampir di tempat penjual daging yang ada di foto diatas. Si bapak menjual hati ayam yang belum pernah saya dapat selama saya tinggal disini. langsung saya bilang pada penjual bahwa saya akan beli semua hati ayam yang dia punya. Sambil membungkus hati ayamnya, terjadi percakapan saya dengan si bapak :
BP (bpk penjual) : "did you bring any coolers with you?"
Hany (H) : "No, I didn't."
BP : "That's alright, I'll wrap them up for you with plastic bags, but take them home soon, so they stay fresh when you give them to your dogs."
H : ... melongo sambil tersenyum kecut ... hahaha 
Si bapak tidak tahu bahwa saya adalah mahluk berasal dari Indonesia pemakan hati ayam dan sapi, suami sayapun bergidik melihat hati-hati itu. 
Kalau dia datang ke pasar di Indonesia, pasti dia kira di Indonesia banyak sekali pencinta anjing, karena hati ayam dan sapi di jual dimana-mana. 

***
Be creative, be yourself and the satisfaction is there for you
Happy crafting everyone
Hany Von Gillern
***