Welcome!!!

Hi everyone,

Welcome to my blog. I am not an artist or expert of crafts, but just a simple and an ordinary woman who loves crafts and crafting. Enjoy your visit and let us share ideas. Crafting is fun when we do it together with RESPECT AND TOLERANCE.

Happy crafting
Hany Von G

Thursday, October 13, 2011

Red Barn

Pigura persegi panjang ini saya beli dari seseorang yang sedang mengadakan yard sale saat saya baru datang ke Amerika dulu. Waktu lihat tulisan "filla box $ 1" saya langsung minta berenti. Sudah sore sebenarnya, barang-barang yang di sale juga sudah hampir habis, tapi lumayan juga saya masih dapat sekardus kecil barang, salah satunya pigura ini :) Waktu mau bayar $ 1, si ibu malah bilang," cuman segitu, ambil lagi." ...hihihihi ... Senangnya tinggal di Amerika pikir saya saat itu :)
Terus saat itu juga saya mulai bersenang-senang dengan segala macam kerajinan yang waktu tinggal di Indonesia gak kesampaian, entah karena bahannya gak ada, entah karena sebab lain. Ceritanya saya nyoba bikin gambar dengan media kain. Terus saya pasangi pigura dari yard sale itu. Sudah bertahun-tahun gambar itu disana, lama-lama saya bosan, akhirnya saya punya lebih banyak waktu untuk membuat gambar dengan media felt.


Saya juga paling suka dengan lumbung ala Amerika teruatam yang berwarna merah. Jadilah saya bikin gambar peternakan dengan lumbung merah ini.

***
Be creative, be yourself and the satisfaction is there for you
Happy crafting everyone
Hany Von Gillern

***

Tuesday, October 11, 2011

Sari Sulistiyo

    • Setelah lirik sana lirik sini diteruskan dengan pdkt akhirnya selesai juga proses penulisan satu postingan untuk segmen orang-orang kreatif. 
      Terima kasih banyak buat Sari Sulistiyo yang sudah meluangkan waktunya yang sibuk untuk ngetik jawaban pertanyaan yang saya kirim untuknya. 
      Sari dikenal sebagai seorang crafter yang bergelut dengan kerajinan sulam perca. Sudah dikenal luas oleh masyarakat kerajinan Indonesia,  mudah-mudahan segmen ini bisa membantu untuk mengenal Sari lebih jauh. 
      Komentar Sari tentang jumlah pertanyaan saya,"Wah, mantap mbak pertanyaannya." Saya membacanya sambil tersenyum karena jumlah pertanyaan saya memang sekarung :) Tapi dengan tulus dia bersedia menjawabnya. Juga bersabar melayani saya yang ngelunjak suka nambah pertanyaan. 

       


      ***

      1. 
       Kenalan dulu dong Ri ...
      Aku Sari Sulistiyo. Lahir dan besar di Jakarta, tapi dari kecil sudah jatuh cinta & bercita2 untuk bisa tinggal di Jogja. Alhamdulillah..sekarang terwujud,,karena dapet suami orang Jogja ;D
      Setiap hari selalu berkutat dengan kain, gunting dan benang. and I love it ^^



      2.Bagiku Sari = sulam perca , kapan tuh mulai tertarik nyulam perca? Dimana atau dari siapa belajar? kenapa sulam perca yang dipilih? 
      Hehe ... iya sekarang memang banyak orang yang mengidentikan aku dgn sulam perca. Pertama kali aku kenal sulam perca kls 1 SMP. dulu ada pelajaran ekstra tata busana. dari situlah aku mulai kenal dgn teknik menyulam, aplikasi perca, dll. Sejak itu aku sering mempraktekan untuk bikin aksesoris sekolah sendiri, seperti tempat pensil, dll. Tapi mulai serius menekuni sulam perca lagi sekitar thn 2008. 
      Buatku berkreasi dgn perca itu sgt menyenangkan. perca yang tadinya hny sampah bisa jadi barang yang lebih bernilai. Seru sekali lah bermain dengan aneka warna & motif. Menurutku sulam perca, mirip sperti melukis, hanya bahannya aja yang berbeda.


      3. Apa sih beda sulam perca dan applique yang merupakan bagian dari quilting?
      Sejauh yang aku tahu,,bedanya mungkin di teknik pengaplikasian gambarnya. kalau untuk quilting gambarnya di aplikasikan dengan cara disisipkan (teknik inlay), sedangkan sulam perca gambarnya langsung dijahit di atas kain dengan tusuk feston. 


      4. Jika ada seseorang dummy tertarik belajar sulam perca, darimana dia harus mulai?
      Belajar sulam perca itu sebenarnya mudah. 
      Tekniknya sangat sederhana. Tapi memang 
      butuh kesabaran & ketelatenan supaya 
      sulamannya rapi dan halus. untuk mulai
      belajar pastinya dari mengenal tusuk-tusuk 
      dasarnya. yang paling sering digunakan dlm 
      sulam perca itu tusuk feston. menurutku 
      kuncinya sering sering berlatih/praktek. 


      5. Sari juga sering jadi pengajar dan narasumber untuk sulam perca di Jogja ya, dimana saja tuh Ri?
      Beberapa kali pernah diminta untuk mengisi workshop yang diadakan teman-teman crafter juga,,kalau sedang ada event atau bazaar kadang juga sekalian ngadain workshop. Selain itu juga pernah mengajar untuk ibu-ibu tetangga rumah.


      6. Terus, gimana juga ceritanya bisa tercetus ide untuk memasarkannya? Susah gak awalnya mengenalkan produk AmmiAbbi ke publik?
      Kalau cerita tentang usaha bisa panjaaang sekali mba. hehe..
      Awalnya aku sama skali ga terpikir untuk menjadikan hobi ini sebagai pekerjaan. Aku mulai coba buat jualan bareng temen&adikku wktu smster 7,kami bikin sepatu & kaos lukis. Ternyata responnya luar biasa. Dan aku jadi semakin tertantang untuk serius di usaha craft.

      Saat lulus kuliah, baru dimulai perjuangan yang cukup berat. Berhubung keluargaku sebagian besar kerja di bidang formal, mereka sangat tidak setuju kalau aku menseriusi usaha craft. Akhirnya aku sempat kerja kantoran. Tapi, yang namanya hati tetap tidak bisa dibohongi. Awal 2010 aku memutuskan berhenti kerja dan kembali usaha craft. Kali ini aku berjuang sediri. Kenapa sulam perca yang kupilih? waktu itu mikirnya sederhana, karena aku sukanya ini dan untuk bikin kreasi sulam perca butuh waktu lama. dan ini peluang untuk menyerap tenaga kerja.
      Diawal-awal mengenalkan produk ammi&abi aku hampir menyerah. Karena (harus diakui) apresiasi orang-orang disekitarku trhadap karya buatan tangan yang tidak masal masih rendah. Apalagi di Jogja, sebagian besar mahasiswa dan gudangnya seniman&pengrajin. Tapi, Alhamdulillah untungnya suami mendukung terus& selalu kasih semangat. jadi aku maju terus ^^




      7. Dulu ammiabbi punya pojok di toko buku Togamas - Jogja ya, sekarang masih?
      Iya mba,, awal 2011 coba buka corner disana. Sekarang sudah nggak lagi, krn kontarknya habis & ga aku perpanjang. Waktu itu Ndilalah sedang banyak pesanan dari online dan stok barangnya jg habis.



      8. Gimana minat teman-teman di Jogja terhadap jenis kerajinan ini? 
      Secara umum minat pembeli di Jogja (orang jogja) terhadap kerajinan perca & lainnya masih belum bagus. Faktornya itu tadi, di jogja kan banyak kerajinan (yang produk massal), jd kadang orang masih sering membandingkan dgn kerajinan yg di Malioboro.
      Sebagian besar pembeli biasanya malah dari luar kota kalau pas musim liburan. 





      9. Apa sih yang biasanya jadi inspirasi Sari dalam berkreasi?
      Inspirasiku paling besar dari alam. Aku sering sekali buat aplikasi bertema alam. pohon, daun, ranting2 kering, bung2an, rumput, burung, ayam, pantai,,Ga pernah habis deh.. ^^

      10. Ada gak tokoh tertentu yang kepiawaiannya dalam sulam perca Sari kagumi?
      Untuk Sulam Perca aku suka dengan mba Endah&Eda dari Caremommies. Mereka mahir banget berkreasi dgn perca. Salut deh.



      11. Motif apa yang jadi favorit Sari?
      Motif favoritku Burung. hhehe,,ga tau kenapa. lucu aja mba ;D




      12. Selain bikin sulam perca, apa kesukaan dan minat Sari lainnya?
      Sebenarnya dari kecil aku suka sekali sama yg berbau handmade. tanganku ga pernah bisa diam. Dulu aku suka buat papercraft, pernah juga jual kartu lebaran wktu SMA. Sekarang pingin banget belajar cllay & kniting. Diluar craft aku suka sepeda&backpacking.



      13. Seandainya ada diantara teman-teman pembaca yang tertarik belajar bikin sulam perca dan memasarkannya, apa tips dari Sarii? 
      wahh apa ya? aku merasa masih belajar. mungkin yang paling penting adalah indentitas. Dalam berkarya ada baiknya jadi diri sendiri supaya kita lebih otentik dan punya ciri tersendiri. sehingga orang akan mudah mengenali bahwa itu karya kita. 


      14. Ada kalanya ketika kita sudah masuk ke komersial, kebosanan mulai datang saat harus membuat sesuatu yang sama terus menerus. Apakah ini juga dialami Sari? Bagaimana cara Sari mengatasi kebosanan itu?
      Yang aku alami kebosanan malah kadang datang dari sisi manajemenya mba. Berhubung aku masih belajar dlm mengelola usaha, kadang suka merasa jenuh ngurus ini itu,harus promosi, dan lain-lain,hehe..
      kalau sudah stuck aku pilih diam dulu. biasanya aku berguru sama orang-orang yang sudah lebih mumpuni mengelola usaha. Baca2 cerita sukses orang yg berwirausaha juga ampuh mengatasi kebosanan. Jadi semangat lagi. ^^




       15. Alamat website atau toko? 
      atau kontak jika ada yang tertarik belajar sulam perca?
      Toko saat ini hnya online aja,,untuk melihat lebih jauh tentang ammi&abi bisa berkunjung ke :
      blog :  ammi-abi.blogspot.com facebook: sari sulistiyo . twitter @sarisulistiyocontact : ammi_abi@yahoo.co.id


      ***

      Be creative, be yourself and the satisfaction is there for you
      Happy crafting everyone
      Hany Von Gillern
      ***

Thursday, October 6, 2011

Toko quilting dan cendera mata

Dijalan yang sama dengan lokasi pameran kerajinan musim gugur 2011 seperti yang saya ceritakan di postingan sebelumnya, ada toko khusus quilting Country Treasures. Dekorasi luar toko tersebut saja sudah mampu mengundang saya untuk selalu mendekat. Dibagian ini ditawarkan kain-kain fat quarters yang di pajang di dalam sebuah bak seng. 



Sebelumnya saya sudah beberapa kali masuk ke dalam toko ini, tapi saya belum pernah menjelajah seluruh isi toko ini. Di salah satu ruang tertulis "Kain tersedia di ruang kelas" dan ketika saya melongok kedalam ruangan tersebut, itu hanya permulaan dari ruang kelas dan ada seseorang yang sedang memotong kain. Saya bertanya boleh atau tidak saya masuk ke ruang tersebut. Dengan ramah ibu tersebut mempersilahkan saya masuk dan memberi tahu bahwa koleksi kain juga ada di lantai atas. Wah ... saya juga baru tahu bahwa ada lantai atas toko tersebut. Segera saja saya mulai penjelajahan saya. Setiap ruang dalam toko tersebut dipenuhi segala jenis kain, dimana-mana yang terlihat hanya kain, bagai tenggelam dalam lautan kain yang membuat mata saya terbelalak lebar. Sayang sekali, pengunjung dan calon pembeli tidak diijinkan memotret. Untuk kain motif buah-buahan sebanyak satu kloset sendiri. Ruang ini bersebelahan dengan ruang utama dimana kasir berada. Sebelumnya saya juga bingung menentukan kreasi yang dapat dibuat dengan kain motif buah dan sayuran. Disana ditunjukkan bahwa motif-motif tersebut bisa dipakai untuk membuat alas makan misalnya. Naik ke lantai atas, saya melihat mesin quilting pro ini ... (saya curi-curi moto mesinnya ... hehehe ...)


Tak jauh dari jalan di pusat kota Chester, terdapat toko cendera mata yang terletak dijalan araya yang biasa dilalui para turis yang datang untuk melihat foliage disusul turis yang datang untuk bermain ski di musim dingin. Dekorasi luar toko ini juag sangat menarik, membuat orang-orang yang lalu lalang dijalan tersebut untuk berhenti. 








Mungkin cara dua toko yang saya ceritakan di atas dalam mendekorasi bisa menjadi inspirasi bagi  para pedagang kita di Indonesia untuk melakukan hal yang sama dalam usaha menarik perhatian pengunjung untuk singgah di toko kita. Tapi bisakah dilaksanakan tanpa ada rasa khawatir barangnya hilang????? ..... Tentu saja saya tidak tahu jawabnya ....
***
Be creative, be yourself  and the satisfaction is there for you
Happy crafting
Hany Von Gillern
***

Monday, October 3, 2011

Chester Fall Crafts show

Pameran kerajinan atau crafts show salah satu jenis pameran yang berat saya lewatkan begitu saja. Disni banyak sekali diadakan pameran seperti ini sepanjang tahun dan terutama menjelang holidays yang berurutan (Haloween, Thanks Giving and Christmas). Chester Fall craft show ini salah satu favorit saya karena lebih besar daripada pameran-pameran lainnya disekitar daerah saya tinggal.
Kota kecil Chester ini merupakan kota yang dilalui turis yang ramai datang bekunjung ke negara bagian Vermont pada musim gugur. Mereka biasa disebut leaves people, mereka yang datang kota besar untuk melihat cantiknya warna-warni daun yang mulai berubah wrna menjelang gugur.
Salah satu atraksi yang disajikan di kota kecil ini adalah pameran kerajinan ini. beberapa tahun terakhir saya selalu kelewatan untuk datang. Tapi tahun ini karena saya sudah gak datang ke NH annual craft fair bulan Agustus lalu, saya tidak ingin melewatkan yang satu ini lagi.
Pameran ini biasa diadakan selama 2 hari, tahun ini tanggal 1 - 2 Oktober (Sabtu - Minggu). Sejak minggu lalu daerah kami diguyur hujan dan tak terkecuali pada hari Sabtu dan Minggu kemarin. Kasihan sebenarnya para pengrajin itu. Kami datang hari kedua, hujan sudah berenti ketika kami tiba, lumayan banyak juga pengunjung setelah sehari sebelumnya sepi karena hujan ini.
Saya perhatikan beberapa pengrajinan sudah tidak ada lagi. Saya hafal beberapa diantara mereka karena spot yang selalu sama dan saya biasanya membeli sesuatu dari mereka. Mungkin keadaan ekonomi yang menyebabkan jumlah penjualan berkurang sehingga mereka juga enggan berjualan. Saya belum pernah ikut pameran ini, tapi saya yakin harga sewa meja/tempat pasti lebih mahal dari pameran yang biasa saya ikuti.Ini foto-foto dari pameran kemarin










Biasanya setiap ke pameran ini suami saya selalu parkir do depan suatu kantor penerbitan. Tahun inipun demikian. Dari tempat parkir ke lokasi pameran, kami harus jalan kaki sebentar dan ada sebuah penginapan bergaya dan bernama Victorian yang kami lewati. Penginapan ini juga mengadakan acara minum teh gaya victorian (Afternoon tea) pada hari-hari tertentu.


Di didepan salah satu toko dari deretan toko sepanjang jalan tersebut, ada tenda dengan seorang laki-laki duduk sendiri dan segera menyapa begitu kami melewati tendanya. Ternyata beliau Steve Delaney, mantan reporter CNN dan sekarang masih siaran di VPR yang ada disitu untuk menanta tangani bukunya terjual. Setelah ngobrol dan dapat tips cara bernegosiasi dengan editor, saya sempatykan berfoto bersama beliau.