Welcome!!!

Hi everyone,

Welcome to my blog. I am not an artist or expert of crafts, but just a simple and an ordinary woman who loves crafts and crafting. Enjoy your visit and let us share ideas. Crafting is fun when we do it together with RESPECT AND TOLERANCE.

Happy crafting
Hany Von G

Sunday, May 6, 2012

Petra Dewi Handayani


  • Pertama ngobrol dengan seorang penggemar clay adalah dengan Anita Abdulkadir beberapa tahun yang lalu. Setelah menjadi anggota Indonesian Crafter, saya bertemu dan berkenalan dengan seseorang yang mempunyai kegemaran sama, mbak Petra. Kalau Anita lebih suka memakai polymerclay, mbak Petra suka memakai air dry clay.
    Karya-karyanya sudah sering nampang di acara pamer karya mingguan di grup tersebut. Dan setiap kali, banyak anggota lain yang terkagum-kagum seperti halnya saya sendiri. kenapa? Karena karya-karya mbak Petra ini sangat indah, breath taking kalau orang Claremont bilang :) Walau karyanya sudah keren gitu, orang ternyata orangnya tetap rendah hati dan ramah, saya jadi gak ragu-ragu untuk ngajak ngobrol :)
    Bagaimana mbak Petra memulainya dan suka dukanya, semua ada di obralan saya dengannya. Ayo kita simak bersama ...

    ***

    1. Ceritain sedikit tentang diri mbak dong ...
    • Hai..hai… . Perkenalkan namaku Petra Dewi Handayani, biasa dipanggil Petra (biar lebih akrab hehe ). Aku orang yang lebih suka menggunakan gaya bahasa santai, menyukai tantangan yang membangun, tidak suka sesuatu yang monoton dan suka kebebasan hehehe… Sekarang ini, aku mempunyai 2 jagoan kecil yang sungguh mewarnai hidupku dan selalu menjadi penyemangatku, I love them so much . Kalo berbicara tentang art&craft, seperti kebanyakan para crafters lainnya, sejak kecil aku sudah jatuh cinta pada yang namanya kerajinan tangan. Seni yang dulu paling kusuka adalah menggambar dan seni musik (belon mengenal clay ;p). Menggambar kartun cewek-cewek cantik, bermain piano, itulah kegiatanku saat senggang waktu SD. Aku menikmati masa kecilku yang penuh dengan imajinasi dari buku-buku dongeng yang kubaca. Aku mencintai dunia anak-anak, gemar berimajiansi& bermimpi. Untungnya suamiku selalu menjadi pendukung dan support terbesar yang kupunya, sehingga aku tetap bisa berkarya sampai sekarang.





    2. Ceritain juga tentang materi utama yang mbak pakai untuk berkarya? Selain perbedaan cara penangan, apa beda yang lain dengan polymerclay? Pernah nyoba pake polymerclay kan mbak? Mana yang lebih enak untuk dipakai berkarya?
    • Materi utama yang kupakai dalam berkarya saat ini adalah clayyyy!! Yup…I love clay so much hehehe ;p. Banyak kerajinan yang pernah kucoba, tapi yang terakhir dan paling ‘klik’ di hati adalah clay. Bahan ini seakan menjadi ‘soul mate’ku dalam berkreasi hehehe ;D. 

    Berbicara tentang clay, sekarang ini banyak sekali jenis yang tersedia dan dijual di pasaran. Beberapa jenis clay pernah kucoba saat pertama kali aku bereksperimen dengan bahan ini. Perbedaan-perbedaan tentang jenis clay yang pernah kupakai dan kuamati, ada kutulis di blog-ku:http://piets-art.com/blog/2012/04/apa-itu-clay-2/ . 
    Tiap jenis clay tentu saja mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing . Kalo polymerclay kan pengeringannya dengan proses oven. Nah kalo aku lebih suka memakain yang jenis air dry (bisa kering dengan hanya diangin-angin). Jenis air dry ini sendiri ada yang hasilnya keras, ada yang lentur. Ada yang berat ada yang ringan. Secara teknis sih, cara memakai semua clay ini sama saja, karena prosesnya kan dibentuk dengan tangan semua. Yang membedakan biasanya hanya pada tingkat kekenyalan clay, proses pengeringan dan hasil akhir setelah kering. 
    Kalau untuk aku pribadi, karena aku mempunyai jagoan-jagoan kecil dirumah yang suka ikut-ikut berkarya saat aku nge-clay, so pasti aku memilih clay yang non toxic dan tidak ribet (ada tandanya di kemasan). Dan clay fave-ku adalah air dry yang light weight (hasilnya ringan setelah kering). Pemakaiannya mudah, tidak kotor ditangan, hanya saja clay ini sedikit lebih lunak dari yang lain, jadi tekanan tangan perlu dikontrol dengan baik. Aku sudah memakainya selama bertahun-tahun, kelebihan dan kekurangannya aku sudah tau,karena itulah clay ini menjadi fave-ku .
    Mungkin ada juga teman lain yang lebih suka soft clay, karena jenis clay ini bisa mereka kuasai, ada juga yang mungkin lebih suka polymeclay Jadi kalo ditanya mana yang lebih enak or mana yang lebih bagus….menurutku jawabannya relative, tergantung juga dari kebutuhan dan bentuk apa yang ingin dibuat. Semua jenis clay sama-sama menarik untuk dipelajari kok hehehe…



  • 3. kapan mbak mulai berkarya dengan materi ini? Kenapa memilih clay bukan kain atau felt misalnya? 

    • AKu mulai bereksperimen dengan clay sekitar tahun 2004/ 2005. Apalagi setelah anak pertama lahir, aku ingin membesarkannya sendiri. Jadi clay ini sering kubuat percobaan dirumah, juga sebagai pengisi waktu sambil menjaga anak. Karena aku sangat senang seni, rasanya ga bisa diam terus tanpa menciptakan sesuatu . Satu demi satu clay kubuat, trial error yang banyak kulalui, dan sekarang…lemari kaca-ku udah penuh dengan hiasan clay yang kubuat selama beberapa tahun . Kenapa kok aku senang sekali dengan clay? Karena menurutku clay ini unik sekali. Dia bisa dibentuk menjadi apapun yang kita mau. Apapun bisa kita buat dengan clay ini, menarik kan?? hihihi… Selain itu, sejak kecil kan jenis seni yang kusuka adalah gambar menggambar, jadi rasanya saat menemukan clay ini aku jadi bisa membuat gambar-gambar yang dulu hanya 2D menjadi karya 3D. Aku bisa menciptakan dunia imajiansikuu… yayyy . Pertama kali berhasil membuat boneka clay perasaan ini senangnya luarrrr biassaaaa….Meskipun masih jelek dan ga sempurna, tapi tetep seneng rasanya hehehe…
    Kalo jahit menjahit sih dari dulu aku tidak ahliii… Tanganku sering ketusuk jarum, jadi kalo udah pegang yang namanya jarum dan benang, jari-jariku seakan ngambek hahaha… Ga sabar dan ga telaten malahan . Enakkan mainan dan berkarya dengan clay ajahh ;D.





    4. dari mana datangnya inspirasi untuk bikin karya-karya yang bikin teman-teman pada speechless itu ? 
    • Inspirasi sih dari macam-macam sumbernya ya. Biasanya ada yang dari komik, buku bergambar, film kartun (rebutan ma anak kalo yang ini ;p), googling, observasi lapangan dll. Biasanya emang sebelum membuat sebuah karya, aku mengumpulkan dulu data dan informasi yang berkaitan. Misal, hanya untuk membuat sebuah owl, dulu aku sempat mengumpulkan lebih dari 30 gambar owl untuk referensi, baik itu gambar kartun, gambar film ataupun foto owl asli. Gambar yang tidak cocok kueliminasi, yang bagus-bagus lalu coba kuamati dengan teliti dan setelah melalui proses imajinasi desain, bentuk 3D mulai kubuat ;p. Aku tidak ingin asal membuat, jadi detil demi detil coba kuperhatikan dan sebisa mungkin kuaplikasikan dalam karya clay (meskipun mungkin tidak sempurna, setidaknya aku sudah berusaha). Oya, aku ini juga penggemar detil. Dulu saat di arsitek, aku paling senang kalo disuruh membuat model rumah-rumah gitu hehehe… Ga tau, rasanya asyik ajahh. Salah satu prinsipku, aku ingin memberikan yang terbaik yang kubisa. Terbaik bukan berarti harus karya yang spektakuler terus, terbaik menurutku adalah saat kita membuat dengan sungguh-sungguh dan sepenuh hati, tidak asal-asalan. Seperti kata bijak di blog mba Hany: “Your talent is God's gift to you. How you use it is your gift to God”, so memberikan yang terbaik itu adalah salah satu bentuk rasa syukur dan tanggung jawabku atas talenta yang dipercayakanNya .



    5. Untuk menekuni clay ini apa harus ikut kursus atau bisa belajar sendiri?

    • Aku sering ditanya dimana aku belajar clay hehe ;p. Jujur… aku ini ga pernah ikut yang namanya kursus clay. Semua kupelajari dari hasil mencoba-coba dan eksperimen dirumah selama bertahun-tahun. Aku lebih suka membeli buku dan mempelajarinya sendiri, daripada ikut kursus (soalnya aku termasuk kutu buku masalah ketrampilan) hehehe… Cara-cara yang ada dibuku menurutku sudah cukup jelas dan mudah diaplikasikan. Setelah kita belajar tetang teknik dasarnya (untuk pemula), kembangkan lagi teknik kita sendiri dengan cara kita. Itu yang dulu kulakukan di awal-awal.Tapi, kalo mungkin mengalami kesulitan, bingung mau bertanya dan mau ikut kursus ya boleh-boleh saja tentunya . Kalau ada yang bisa ditanya dan menjelaskan, pastinya akan lebih enak juga. Tiap orang mempunyai gaya belajar masing-masing, jadi cari aja yang cocok dan nyaman untuk diri kita . Mau ikut kursus ataupun belajar sendiri, yang penting kita terus berlatih dan berani mencoba.





    6. Kalo ada teman-teman yang ingin belajar/kursus, dimana bisa mendaftar?
    • Biasanya beberapa OL shop yang menjual clay dan alat-alat clay, ada juga yang menerima kursus clay. Aku sendiri tahun lalu masih membuka kursus untuk kalangan terbatas, tapi sekarang tidak bisa lagi karena waktunya bener-bener udah habis 
    Kalau kursus clay, berdasarkan informasi yang kudapat dari beberapa teman (dulu), di Surabaya mungkin bisa datang ke Plaza d’art (PTC). Di sana ada jual macam-macam kerajinan yang menarik juga. Montelupo di pasar atom. Lotus di Delta. Yang lain aku tidak terlalu tahu persisnya, karena tidak pernah ikut kursus.





    7. Buku apa yang mbak rekomendasikan untuk pemula?
    • Buku clay pertama yang kupunya adalah buku jepang yang menggunakan jenis paperclay. Judulnya aku tidak tahu, karena tertulis dalam bahasa Jepang ;p. Tapi mungkin bagi yang sekedar ingin mencoba-coba dan baru ingin mengenal tentang clay, mungkin buku-buku lokal bisa menjadi referensi, seperti karangan Indira,Monica Harijati dll. Di toko buku pasti ada kok .
    Psssttt…bocoran dikit….bulan mei ini rencananya buku pertamaku tentang clay juga akan terbit hehe… Semoga aja bisa tepat waktu ;p. Buku pertamaku ini nantinya berisi tentang membuat diorama 3D beserta pernik-pernik pelengkapnya.
    Nah, kalau mau lebih serius, bisa hunting buku-buku clay import punya Jepang, Thailand, Amerika, dll. Teknik mereka sangat bagus sekali. Kita bisa menggali banyak pengetahuan di dalamnya.




    • 8. Selain claynya sendiri, apa alat-alat penunjang lainnya? Mahalkah harganya?
      • Alat-alat clay yang tersedia di pasaran banyak sekaliiii…. Ada tekstur sheet, modeling tools, cetakan-cetakan, dan masih banyak lagi yang lainnya. Harga juga bervariasi, tapi pastinya memang tidak bisa dibilang murah ;p. Itu yang menyebabkan hasil kerajinan dari clay juga berharga relatif agak mahal juga. Tapi… tidak perlu semuanya dibeli,sesuaikan aja dengan kebutuhan. Lagi pula ada alat-alat yang bisa diakali pemakaiannya. Misal, untuk membuat tekstur daun pada clay, tidak perlu menggunakan cetakan motif khusus, bisa juga dengan menggunakan daun asli yang tulang daunnya cukup jelas. Manfaatkan aja barang-barang disekitar kita. Dan cobalah berpikir kreatif .




      9. Dulu waktu saya pertama kali bikin dengan polymerclay, hasilnya gak karuan Kalau mbak gimana, ada kisah lucu sedih, menyebalkan? Apa karya pertamanya mbak? Tips buat pemula?
      • Hahahaha….saat pertama emang tidak mudah dilupakannnn . Yuppp..tentu saja percobaan pertama pasti hasilnya berantakannn hahahaha… Percobaan pertamaku banyak petotnya ;D. Apalagi saat itu aku mencoba-coba sendiri tanpa ada yang membantu,tanpa ada buku juga. So…masih sangat kacauu hahaha… Karena harga claynya juga cukup mahal…aku memakainya dengan sangat..sangat…sangattt..irittt *alias cuma berani memakai sejumput-sejumput ;p*. Takut-takut ketika membentuk, takut salah…takut jelek, dll. Tapii..ketakutan itulah yang menurutku justru menghalangiku untuk berani mencoba lebih. Hasilnya jadi ga maksimal terus. Akhirnya kuputuskan untuk lebih berani mencoba. Yah…kalau suamiku bilang, anggaplah ini sebagai modal awal untuk maju, jadi kalau emang harus beli clay lagi ya beli aja. Support dari suami inilah yang membuatku berani untuk melangkah maju. Semua pengalaman pertamaku tidaklah menyebalkan *meskipun ga karuan hasilnya ;D*, karena menurutku semua pengalaman itu ada hikmah dan manfaatnya. Bisa membuat kita semakin berkembang.
      Karya pertamaku adalah boneka dan mawar sederhana, dan tetap kusimpan sampai sekarang meskipun jelek ;p. Karena dengan mengamati karya pertamaku, aku tau seberapa banyak aku telah belajar, aku diingatkan akan banyaknya trial error yang kulakukan, dan aku diingatkan juga untuk tidak menjadi sombong. 
      Tips untuk pemula…apapun yang coba dibuat, jangan pernah takut salah. COBA aja, tidak ada yang salah dengan berani mencoba. Setiap orang yang mahir dulunya juga pasti pernah menjadi pemula. Karena itu jika teman-teman juga seorang pemula, pastinya teman-teman juga akan mempunyai kesempatan untuk menjadi mahir kalau terus berlatih dan berlatih. 




      10. Diluar proses kreatif, kegiatan mbak lainnya apa?
      * kegiatan lain tentu sajaaa…..merawat keluargaku: suami dan anak-anaku tersayang. Bermain dan bercanda bersama keluarga adalah hal yang paling kusuka hihihi . Selain itu tentu saja aku juga berkumpul dengan teman-temanku, dan beberapa kegiatan biasa lainnya ;p. Keseharianku sebagai seorang ibu dari 2 jagoan kecil sebenernya sudah cukup banyak menyita waktu, tapi aku sungguh menikmati waktu bersama mereka. Keluargaku adalah yang utama bagiku . Aku menikmati perjalanan waktuku dan ingin mengisinya dengan hal-hal berharga dan bisa dikenang suatu saat nanti .




      11. website?
      http://piets-art.com/


      ***
      Be creatibe, be yourself and the satisfaction is there for you
      Happy crafting everyone
      Hany Von Gillern
      ***

10 comments:

Dunia kreasi fiet said...

petra cantikkk...
makasih mbak hany,liputannya menarik banget..

Artineke A. Muhir said...

Kereeennya :)

Salam ya Mbak buat Jeng Dewi Handayani :)

Dwi Ananta said...

Wah karnyanya bikin mupeng >.<

Ririe Khayan said...

Ulasannya ttg Mbak Petra dan hasil clay'nya keren banget Mbak....pengenn clay'nya..#lho?

Hany Von Gillern said...

Fitri : Sama-sama

Mbak Yunda, Dweedy dan Ririe : aku gak bohong kan kalau karya mbak Petra memang super :)

Lidya Fitrian said...

cuma pernah beli clay aja mbak kalau buat sendiri belum pernah

Ati Sri said...

Karya Petra ini hebat dan cantik, sama seperti orangnya, cantik...
makasih mbak Hany liputannya :)

Alaika Abdullah said...

Subhanallah.... Mba Petra kreatif sekali... karya-karyanya keren dan cantik banget. Wow...

Mba Hanny, makasih postingannya... menambah pengetahuan bagiku nih... :)

dey said...

hasilnya keren2 banget ..

Hany Von Gillern said...

Mbak Lidya : wah ... sayang gak kepake mbak, ayo dong coba bikin :)

Mbak Ati, mbak Alaika, Mbak Dey : terima kasih juga komennya :)