Karena kebaikan mbak Susi dari Kawakib craft, saya didaftarkan jadi anggota Indonesian Crafters (IC) di suatu media sosial, kelompok ini tempat mangkal para pencinta kerajinan Indonesia mulai dari yang baru belajar sampai tingkat master. Tapi saya bukan anggota yang baik karena sampai sekarang saya belum perkenalan, belum pernah menampilkan karya disana dan sangat jarang hampir tidak pernah buka akun saya media sosial tersebut. Tapi mbak-mbak administrasi IC sangat baik hati untuk tidak menghapus keanggotaan saya, terima kasih kepada mbak-mbak pengurus...
Saking jarangnya buka akun pula, saya bahkan tidak tahu ada pesan buat saya dari mbak Dini. Beliau adalah salah satu pengurus IC. Awalnya saya pikir pasti saya akan kena semprit sama mbak Dini karena kelalaian saya sebagai anggota, tapi yang saya dapat ternyata sapaan ramah dan diajak kenalan ...yay!!! .... Saya sudah pernah lihat buku-buku ketrampilan felt karya mbak Dini ini, sudah tentu kaget dan tersanjung kan, apalah saya ini sampai mbak Dini yang sudah muncul dimana-mana ini mau ngajakin saya kenalan, selangit rasanya!!! ... Terus saya mulai ngelunjak ngajak ngobrol untuk saya bagi ceritanya dengan teman-teman semua di sini dengan harapan semoga kreatifitas dan pencapaian mbak Dini ini bisa menjadi inspirasi buat kita semua, amiin ....Alhamdulillah, kok ya langsung di iya i sama mbak Dini ...
Jadi, kita mulai saja bacanya yuk ... sarat ilmu, saya sendiri sangat enjoy membacanya ... Tamatkan baca obrolannya ya karena di akhir tulisan ini ada alamat website mbak Dini yang bisa dikunjungi, ada satu postingan di sna yang jadi favorite saya, tips penulisan buku kerajinan.
***
1. Bio data
Nama : Dian Kusuma Wardhani
panggilan : Dini
tahun kelahiran : 1979
kuliah : Arsitektur ITB 1997-2002
Domisili : Malang
Menikah dan ibu 2 anak, kembar laki-laki dan perempuan
2. Saat ini kerajinan/crafts kan sedang booming di Indonesia, hampir semua jenis kerajinan sudah dikenal di Indonesia, punya banyak penggemar dan ditekuni teman-teman crafters, diantara sekian banyak jenis kerajinan ini, kenapa mbak memilih felt? Pernah tidak terlintas keinginan untuk mencoba jenis kerajinan lainnya, tatting atau jewelry making misalnya?
Capungmungil begitu label yang saya berikan untuk educative toys (mainan edukatif), produk utama usaha saya. Industri kreatif ini saya rintis sejak Agustus 2007 lalu. Kecintaan saya terhadap dunia anak, desain, warna dan lingkungan mendorong saya mewujudkan bisnis ini di Malang, tempat tinggal saya saat ini.
Motivasi awal saya adalah memberi keceriaan pada anak-anak Indonesia lewat mainan yang mendidik, yang punya added value, tidak hanya sekedar lucu atau pernak pernik belaka tetapi juga harus bernilai edukasi terutama untuk anak-anak usia dini.
Mengingat target penggunaan produk adalah anak-anak, terutama yang usia dini, saya berpikir seksama memilih bahan hingga saya putuskan menggunakan kain flanel sebagai bahan utama karena memiliki tekstur lembut, berwarna cerah, mudah dibentuk, dan mudah didapat. Karakter bahan itu cocok bagi anak-anak dan tidak berbahaya. Warna dan teksturnya pun memudahkan saya mengeksplorasi desain lebih luas.
Saya selalu punya keinginan membuat hal baru. Crafting buat saya adalah inner passion, saya saat ini belajar crochet, sewing dan paper collage. Selain karena menyenangkan juga karena mencoba hal baru akan mengasah skill saya. Dan ternyata menggabungkan beberapa craft akan menghasilkan produk yang berbeda, saya telah mencoba menggabungkan felt dengan crochet, dan felt menggunakan teknik kolase, juga felt dengan sewing.
3. Saya perhatikan felt ini yang belakangan ini paling populer, setelah sebelumnya clay sempat mewabah. kepopuleran felt ditandai dengan banyaknya jumlah teman-teman yang menekuninya. Aneka macam kreasi diciptakan dengan bahan ini, apa yang menjadi ciri khas kreasi felt made in mbak Dini?
justru yang saya lihat crafter ramai-rami menekuni sewing saat ini. Menjahit jadi semacam gaya hidup baru. Untuk felt, saya rasa karena kemudahan ditemui dan kemudahan diolah saja sehingga orang tertarik dengan felt.
Ciri khas crafting saya yang utama terletak pada desain, saya selalu menggambar sendiri semua desain saya dengan trial and error, tidak mengambil dari buku atau pola-pola yang sudah ada.
Ada beberapa keunggulan Capungmungil yang bisa diperoleh oleh konsumen yaitu kualitas prima dan desain yang eksklusif, serta merupakan hasil kriya (non mesin). Desain Capungmungil edutoys dapat pula bersifat customize.
Capungmungil edutoys membantu orang tua untuk mengeksploarasi berbagai kecerdasan si kecil dan juga menantang orang tua untuk terlibat dalam permainan mereka salah satunya lewat jalan mendongeng.
Beberapa pembeli berkomentar desain saya sangat kreatif, cute, rapi, dan eksklusif. Para orang tua menyatakan anak-anak mereka antusias dengan produk saya. Komentar dan dorongan pembeli yang gembira dan puas itulah yang mendorong saya mengembangkan usaha ini lebih lanjut.
4. Di salah satu liputan media, ada satu artikel berjudul "Bermain dipasar lokal" saya pikir pasti artikel tersebut mengulas tentang scope pasar mbak Dini yaitu pasar dalam negri. Benarkah demikain isi artikelnya? (saya tidak sempat membacanya). Jika benar, bagi saya ini sesuatu yang menarik karena saat ini kan semua pada berbondong-bondong bersaing dipasar global semacam etsy. Kenapa mbak Dni masih bertahan di pasar lokal? Adakah keinginan untuk melebarkan sayap suatu saat? Apa saja tuh mbak produksi capungmungil?
Sejak berdirinya, capungmungil telah merambah ke berbagai kota besar di Indonesia mulai dari batam, pekanbaru, balikpapan, sampai makasar dan mataram, termasuk hampir semua kota besar di pulau Jawa (jakarta, bandung, jogjakarta, semarang, solo, surabaya). Pada 2009 capungmungil sudah dipasarkan hingga Singapura , Malaysia dan Brunei , dan tahun 2011 sudah ada buyer dari Amerika. Namun masih lewat pertemanan, sehingga belum ekspor secara formal.
Tak ketinggalan, saya menciptakan nama-nama lucu yang mudah diingat customers, misalnya cutie cubic (dadu lucu), fuzzy puzzly (puzzle), playbook, buku empuk, baby block, happy hijjaiyah, my first book, early reading.
Agar lebih menarik calon pembeli, saya membuat paket-paket diskon (paket babies, toodler, playgroup, dan kindergarten) yang merupakan gabungan beberapa produk disesuaikan dengan umur. Metode ini membuat calon pembeli lebih mudah memilih produk yang sesuai untuk balita mereka.
5. Di blog capungmungil diungkapkan sederet aktivitas mbak, menulis, mainan edukatif, ilustrasi. Apakah semua kegiatan tersebut saling berkait satu sama lain, misalnya menulis hanya tentang felt educative toys? bagaimana dengan ilustrasi?
Capungmungil memang mengusung felt kolase dan applique untuk segala produknya termasuk untuk ilustrasi buku anak dan juga buku craft yang saya tulis sendiri.
6. Sudah 2 buku kerajinan felt yang mbak tulis, apa yang mendorong mbak untuk menulis tentang kerajinan felt ini? Ada rencana untuk menulis buku tentang jenis kerajinan lain?
Behind the scene:
Ini adalah penyakit lama saya..
saya membuat suatu karya hanya karena saya suka dan karena saya ingin, bukan karena ada permintaan pasar. Sudut rumah yang saya akuisisi sebagai workshop mungil, menumpuk banyak benda hasil karya saya yang memang saya buat hanya karena saya ingin. Meskipun tidak laku dijual pasti tetap saja akan membuat karya-karya baru. Entah kenapa saya juga tidak bisa berhenti. Setiap kali saya jalan-jalan atau browsing selalu saja jadi punya ide untuk membuat sesuatu. Dan lebih parahnya saya tidak bisa tidur kalau benda itu belum jadi... Rencananya benda-benda itu akan saya jual jika ada bazaar atau pameran, tapi penyakit saya yang lain adalah saya malas sekali ikutan bazaar :D
Namun ternyata, Akhir Desember 2010 (saya lupa tepatnya), saya menerima tawaran dari seorang editor penerbit buku ketrampilan di tanah air. Editor tsb menawari saya untuk membuat buku aplikasi sulam dari kain flanel. Rupanya mb septi melihat karya cute cushion saya dan beberapa interior anak yang saya buat dan membawanya ke tim redaksi Kriya Pustaka, dan mereka suka.
Saya pun membuat karya-karya sulam flanel yang memang ditujukan untuk me-make over interior rumah. Walaupun saya berlatar belakang arsitektur tapi ternyata make over juga tidak mudah. Karena kita juga harus memahami trend interior saat ini, dan terutama harus bisa dinikmati all age. Penerbit selalu mengingatkan agar stylenya harus chic dan elegan. Dan saya juga berprinsip untuk membuat sesuatu yang original tidak asal ambil sana sini..atau jiplak-jiplak karya orang lain.
Ini adalah kali pertama saya membuat buku craft dan terus terang saja saya masih buta. Tidak apa, semua kesempatan patut dijajal dan semua tantangan patut untuk ditaklukkan. Akhir januari 2010 semuanya rampung saya buat, namun ternyata proses pembuatan buku belum berhenti sampai disitu. Masih ada sesi pemotretan produk, pembuatan ilustrasi, dan pembuatan langkah dan teknik dasar. Wah..panjang juga prosesnya. Bulan Maret produk selesai dipotret dan saya pun juga telah selesai dengan teknik dasar dan pembuatan ilustrasi. Bulan April masuk setting, Bulan Mei naik cetak dan.....Bulan Juni 2011 buku ini akan bisa dinikmati oleh pecinta flanel di seluruh Indonesia
InsyaAllah saat ini akan terbit lagi 2 buku tentang kreasi felt, dan 4 buku sedang on going untuk ditulis. Melalui menulis, saya ingin bereksperimen dan berkarya, menyalurkan hobi, serta berbagi ilmu. Karena saya tinggal jauh di Malang, maka sulit untuk mengadakan kursus atau workshop, sehingga menulis buku adalah jalan yang saya tempuh untuk berbagi. Banyak sekali yang ingin belajar namun terkendala waktu dan tempat sehingga belajar dari buku menjadi solusi bagi crafters pemula.
7. Dalam berkreasi, dari mana datangnya inspirasi?
inspirasi datang dari mana saja, kadang ide datang saat saya naik angkot atau saat melihat iklan di majalah atau saat browsing di dunia maya.
8. Selain kegiatan diatas, apa yang mbak lakukan untuk bersantai?
saya bermain bersama anak kembar saya (3,5th), menulis, menggambar atau membaca buku. Atau mendesain produk-produk baru yang tidak untuk saya jual, hanya untuk have fun.
9. Setelah membaca obrolan ini, saya yakin pasti ada yang terinspirasi oleh mbak Dini dan ingin memulai hal yang sama. Ada gak tips darimana memulai dan bagaimana?
sebetulnya kalau untuk memulai sangat mudah, tinggal beli bahan lalu buat. Yang sulit adalah komitmen dalam menjalankan apa yang kita cita-citakan dan apa yang kita sukai. Banyak yang bertanya pada saya, saya ingin usaha flanel tapi hanya sekedar bicara tidak segera dilakukan. Jadi tipsnya ya harus punya niat kuat dan bersungguh-sungguh dalam berusaha. tidak ketinggalan harus punya ciri khas, agar dicari konsumen.
10. Bagaimana membagi waktu diantara kegiatan mbak yang seabreg itu?
Saya mencoba menyiasatinya dengan mengalokasikan waktu khusus hari minggu untuk menyelesaikan pesanan, juga mencuri waktu setelah anak-anak tidar malam untuk mebuat desain dan finishing. Sedangkan pekerjaan saya sebagai dosen saya selesaikan di kantor sehingga tidak mengganggu aktivitas di rumah. Jangan lupa untuk mendelegasikan pekerjaan kepada karyawan, beri mereka kepercayaan agar mereka juga nyaman dalam bekerja.
Yang terpenting adalah bisa menyusun skala prioritas dan perencanaan kegiatan mingguan.
11. websites
***
Be creative, be yourself and the satisfaction is there for you
Happy crafting everyone
Hany Von Gillern
***