Di sisi kanan halaman blog ini ada bagian
Label dan salah satunya adalah tentang
polymerclay. Jika teman-teman klik bagian tersebut akan tampak postingan-postingan saya tentang
polymerclay. Selama ini saya hanya menampilkan hasil kreasi saya dari bahan
polymerclay ini.
Saya pikir ada baiknya kalau bahan utama tersebut saya ceritakan sedikit.
Seperti yang telah teman-teman ketahui, ada bermacam-macam
clay tergantung bahan pembuatnya. Di Indonesia beberapa
crafters kreatif telah menciptakan
clay berbahan baku tepung.
Saya sendiri lebih banyak dan sebenarnya belum pernah mencoba jenis
clay lain selain
polymerclay ini. Alasan saya :
1. Mudah didapat
Di setiap toko-toko bahan kerajinan besar seperti Jo-Ann and Michael's yang banyak tersebar di mana-mana di negara ini, selalu tersedia
Polymerclay ini.
2. Harga terjangkau
Disini, harga jual satuan
polymerclay sekitar $2.50 bahkan kalau sedang ada potongan harga bisa separuhnya (Di Indonesia biasanya dijual dengan ukuran lebih kecil/dipotong-potong lebih kecil sehingga harga lebih terjangkau. Faktanya memang agak susah mendapatkan
Polymerclay ini di Indonesia, seperti pengakuan beberapa teman)
3. Mudah digunakan
Kecepatan tangan saya bekerja masih rendah dan
polymerclay ini tidak akan mengering sebelum dipanggang/bakar/di
oven. Berbeda dengan
clay jenis
air dry yang akan segera mengering oleh angin.
Fimo dan Sculpey adalah 2 merek dagang
polymerclay yang paling banyak dan mudah didapat. Fimo adalah produk Jerman, sedangkan Sculpey adalah produk lokal Amerika. Masih ada merek-merek lain seperti Zernit (New Zealand) dan Kato (Donna Kato adalah designer dan artis polymerclay kondang yang kemudian memproduksi clay sendiri)
Mungkin karena produk lokal, Sculpey cenderung lebih murah daripada Fimo. Tapi saya lebih suka Fimo karena menurut saya
teksturnya lebih halus dan lembut. Sementara sculpey gampang mengeras dan pecah-pecah jika terlalu lama disimpan. Namun itu tidak berarti tidak bisa digunakan lagi, masih bisa cuman perlu waktu untuk melemaskannya kembali sebelum digunakan. Sculpey juga dijual dalam kemasan
color sample dengan ukuran lebih kecil seperti foto 3.
Cara menggunakan
polymerclay ini harus dilemaskan dulu sebelumnya digunakan. Ambil sebanyak yang kita perlukan, remas-remas beberapa saat sampai lunak. Beberapa orang melakukannya dengan cara di kempit diketiak atau paha dan betis (bagian-bagian tubuh ini kan lebih hangat, sehingga mempercepat proses pelunakan
polymerclay) sehingga
polymerclay melunak, kemudian di remas sedikit.
Jika ada mesin penggiling mie (
pasta machine) juga bisa digunakan. Caranya, ambil polymerclay, tipiskan sedikit, kemudian giling dengan mesinnya berulang-ulang, paling sedikit 32 kali. Pastikan bahwa mesinnya bersih sebelum dipakai untuk menggiling, karena
polymerclay sangat mudah menjadi kotor terutama jika menggunkan warna-warna muda seperti merah muda, kuning, putih.
mesin ini juga bisa digunakan untuk mencampur warna
polymerclay yang berbeda.
Atau menggunakan penggiling manual seperti alat penggiling adonan kue tapi ukurannya lebih kecil dengan bahan yang berbeda pula. Alat ini disebut
acrylic rod/roller.
Saya menggunakan tegel sebagai alas jika bekerja dengan
polymerclay ini. Alas seperti ini sangat enak, tidak gampang berubah karena berat dan permukaannya datar serta halus.
Seperti saya sebutkan sebelumnya, kreasi
polymerclay kita tidak akan mengeras sebelum dipanggang/dibakar. Untuk memanggangnya digunakan oven. Bisa digunakan
oven dapur biasa atau
toaster oven. Saya memakai
toaster oven untuk memanggang
polymerclay dan
oven ini
hanya saya gunakan untuk polymerclay dan tidak saya campur dengan penggunakan dapur lainnya untuk mencegah keracunan.
Demikian juga dengan oven dapur biasa, sebaiknya tidak dipakai untuk memanggang polymerclay. Gunakan
oven yang peruntukkan khusus untuk
polymerclay. Waktu pemanggangan berbeda untuk tiap-tiap merek
polymerclay, tapi di kemasan masing - masing produk disebutkan suhu dan lama pemanggangannya.
Setelah dipakai dan ternyata ada sisa, saya menyimpan
polymerclay saya di kantong -kantong plastik Ziploc ukuran kecil kemudian saya simpan di laci.
Demikian juga untuk
polymerclay yang belum saya gunakan, saya simpang di laci yang sama.
****
Be creative, be yourself and the satisfaction is there for you
Happy crafting everyobe
Hany Von G Soewito
***