Pengalaman orang tersebut memberi saya sebuah motivasi untuk melakukan hal yang sama. Tidak untuk mengoleksi tanda tangan, tapi sekedar mendapat surat dari tokoh bersangkutan.
Pilihan pertama saya, jatuh pada perdana mentri Inggris yang saat itu, pada tahun 1984 dijabat oleh PM. Margaret Thatcher. Walaupun waktu itu saya sudah tingkat SMA, saya belum percaya diri untuk mengarang surat sendiri dalam bahasa Inggris. Alm. bapak saya tercinta yang sangat berbakat dalam bidang bahasa, membantu saya menuliskan surat tersebut.
Tanpa harapan yang tinggi, saya kirim juga surat pertama saya. Tak berapa lama menunggu saya mendapat balasan dari ibu perdana mentri melalui sekretaris beliau dan dikirim oleh kedutaan Inggris di Jakarta. Tapi kertas surat yang dipakai memakai stempel kantor perdana mentri Inggris. Betapa senangnya, kala itu ketika semua bentuk korespondensi masih memakai surat biasa.
Setelah sukses surat pertama, saya ingin mencoba lagi keberuntungan saya. Kali ini pilihan saya jatuh pada anggota kerajaan Belanda, Putri Juliana. Sekali lagi saya beruntung, karena surat saya kembali mendapat balasan walaupun tidak langsung di balas oleh Putri Juliana, tapi oleh sekretaris beliau.
Saya masih mencoba lagi untuk berkirim surat pada satu tokoh lagi, yaitu presiden Amerika serikat saat itu, President Reagen. Tapi malang, keberuntungan tidak berpihak pada saya saat itu. Surat saya tidak medapat balasan :(
Setelah itu karir saya sebagai pengirim surat pada tokoh dunia berakhir. Sebenarnya tidak juga, karena pada masa jabatan pertama Prsident Obama, saya juga mengirim kartu pada beliau. Kali ini saya tidak mengharap apa-apa karena saya memang ingin mengirim saja kartu buat beliau.
***
Be creative, be yourself and
the satisfaction is there for you
Happy crafting everyone
Hany Von G. Soewito
***