Keceriaan musim panas sudah hampir berlalu, segera akan berganti dengan keindahan musim gugur yang singkat. Ada satu kesenangan di musim panas yang juga akan segera berlalu, yaitu mengunjungi Farmer's Market. Di pasar ini sesuai namanya, tempat para petani membawa hasil kebunnya untuk di jual. Orang-orangpun suka membeli di pasar seperti ini karena sayur mayur yang dijual masih segar dan umumnya organik, walau harganya lebih mahal dari harga toko. Selain hasil kebun, ada juga yang menjual makanan, hasil kerajinan. Dan untuk menarik orang untuk datang, penyelenggara (Chambers of commerce) biasanya mengundang penyanyi sebagai hiburan. Para penjual dikenakan biaya sekitar $ 10 dollar untuk berjualan disana. Tapi jika kita membayar untuk semua hari pasar sejak bulan Juni sampai Oktober, kita hanya dikenai biaya $ 75.
Di tiap kota pasti ada acara jualan seperti ini. Di kota saya, Claremont, pasar ini biasa diadakan pada hari Kamis mulai jam 4 - 7 sore. Masing-masing kota mempunyai hari pasarnya sendiri. Lokasi pasar biasanya diadakan di alun-alun kota (Park) yang biasanya dikelilingi oleh rumah-rumah atau kantor-kantor. Alun-alun ini biasa disebut juga Common yang disalah satu ujungnya biasanya berdiri sebuah tempat ibadah/gereja. Saya tahu dibudaya Madura, sistem lingkungan seperti ini juga ada yang biasa disebut dengan Halaman panjang, dimana dalam satu halaman luas terdapat rumah-rumah orang-orang yang tergabung dalam satu keluarga besar. Ditengah-tengah halaman luas tersebut ada sebuah pendapa, kemudian disalah satu ujung halaman biasanya didirikan sebuah mushollah.
Foto-foto ini saya ambil dari acara pasar Jumatan di kota sebelah, Newport, New Hampshire, sekitar 15 menit dari rumah saya.
gereja di salah satu ujung alun-alun/Common
Tugu pahlawan di tengah alun-alun
Suasana pasar di alun-alun
Para penjual hasil kebun dan makanan
Penjual tanaman
Penjual berondong jagung
Penjual roti dan kue
Penjual kue
Es krim
penjual daging
Penjual tanaman dan sayur mayur
penjual makanan dan cemilan untuk anjing
Penjual kerajinan dan lukisan
penjual aneka tas dan dompet dari plastik bermotif
Pelukis
Perhiasan
Baju dan syal
Organisasi sosial (Asosiasi pencinta sejarah)
Hiburan
Musik
kereta anak-anak
Pada salah satu kunjungan saya ke pasar di kota saya, saya lihat mampir di tempat penjual daging yang ada di foto diatas. Si bapak menjual hati ayam yang belum pernah saya dapat selama saya tinggal disini. langsung saya bilang pada penjual bahwa saya akan beli semua hati ayam yang dia punya. Sambil membungkus hati ayamnya, terjadi percakapan saya dengan si bapak :
BP (bpk penjual) : "did you bring any coolers with you?"
Hany (H) : "No, I didn't."
BP : "That's alright, I'll wrap them up for you with plastic bags, but take them home soon, so they stay fresh when you give them to your dogs."
H : ... melongo sambil tersenyum kecut ... hahaha
Si bapak tidak tahu bahwa saya adalah mahluk berasal dari Indonesia pemakan hati ayam dan sapi, suami sayapun bergidik melihat hati-hati itu.
Kalau dia datang ke pasar di Indonesia, pasti dia kira di Indonesia banyak sekali pencinta anjing, karena hati ayam dan sapi di jual dimana-mana.
***
Be creative, be yourself and the satisfaction is there for you
Happy crafting everyone
Hany Von Gillern
***